Jumat, 26 Oktober 2018

Kerajinan dari Bahan Keras Alami

Cara Membuat Lampu Tidur dari Bambu


  Bambu adalah tanaman yang bisa tumbuh secara liar di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Biasanya bambu tumbuh di hutan dan tempat yang jauh dari perkotaan, meskipun begitu bambu sangat mudah ditemukan karena tumbuhnya tidak membutuhkan perawatan. Bambu bisa tumbuh dengan subur di Indonesia karena iklim tropisnya cocok untuk jenis tanaman yang satu ini.


Alat dan Bahan Kerajinan Bambu :

  • Batang bambu 1-3 meter
  • Lampu irit daya 5 watt bersama dengan warna cocok selera anda (merah, kuning, putih, biru, dll)
  • Kabel lampu secukupnya
  • Kuas cat
  • Cat warna cocok selera anda atau pelitur kalau anda ingin warna natural bambu
  • Cat clear
  • Semen
  • Amplas
  • Gunting/cutter
  • Gergaji
  • Alat Pahat

Tahapan Membuat Lampu Hias dari Bambu :

  1. Potong bambu yang sudah disiapkan se-panjang 1,5 meter atau mampu mengatur selera kamu. Pastikan bambu yang anda pilih adalah bambu kering yang masih kuat dan berdiameter tidak cukup lebih 10 cm.
  2. Amplas permukaan bambu sampai halus, lalu cat total permukaan bambu atau mampu juga anda manfaatkan pelitur. Setelah itu menanti sampai cat kering.
  3. Apabila pada cat sudah terasa kering, anda bisa memulai gergaji bambu pada bagian bawah ruas bambu untuk jadi tatakan lampu bambu kamu.
  4. Gergaji juga bagian atas bambu untuk keluarnya sinar lampu.
  5. Lubangi bagian sedang dari ruas bambu bagian bawah lampu-mu untuk lubang masuk kabel.
  6. Dengan manfaatkan alat pahat dan gergaji, berikan lebih dari satu lubang bersama dengan ukuran yang bervariasi di batang lampu bambu-mu untuk area keluarnya cahaya.
  7. Amplas lagi bagian lampu yang terbuka agar halus dan rapih.
  8. Gunakan semen untuk membuat dudukan lampu bambu agar mampu berdiri tegak.
  9. Tinggi dudukan tidak cukup lebih 7-10 cm. Anda bisa untuk gunakan ukuran ember kecil atau bisa juga mengguakan kaleng bekas cat untuk cetakan semen.
  10. Cat/pelitur lagi lampu bambu-mu selanjutnya dudukannya agar tampilan lampu hias lebih menarik.
  11. Pasang lampu di lampu hias dari bambu-mu selanjutnya instalasi kabelnya.
  12. Letakkan di area yang direncanakan.
  13. Nyalakan lampu dan menikmati hasil kreatifitasmu!

Kamis, 18 Oktober 2018

Keutamaan Shalat Tahajud

Assalamualaikum Wr Wb

Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah bangun dari tidur. Shalat tahajud dikerjakan paling sedikit adalah 2 rakaat. Shalat tahajud juga memiliki banyak manfaat atau keistimewaan,diantaranya ;

. Jalan meraih Cinta dan Ridha Allah.
Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Darda "Ada 3 macam manusia, Allah SWT mencintai mereka, tersenyum kepada mereka, dan merasa senang dengan mereka, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki istri cantik serta tempat tidur lembut dan bagus. Kemudian ia bangun malam (untuk sholat), lalu Allah SWT berkata: 'Ia meninggalkan kesenangannya dan mengingat Aku. Seandainya ia berkehendak, maka ia akan tidur." (Riwayat Ath-Thabrani).

Rasulullah SAW bersabda : “Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya disiram air.” (HR Abu Daud).

2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam karena sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." (HR. Tirmidzi, Al-Hakim, Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaa Al Ghalil).

Rasulullah SAW bersabda: "Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim).

3. Jalan memohon pengampunan dan dihapuskannya dosa-dosa.
"Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam karena sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." (HR. Tirmidzi, Al-Hakim, Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaa Al Ghalil).

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).

4. Jalan dikabulkannya doa-doa dan keinginan.
"Perintah Allah turun ke langit di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon (berdoa) pasti akan kukabulakn, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberikan dan adakah yang mengharap ampunan, pasti akan kuampuni baginya sampai tiba waktu Subuh." (Al-Hadis).

Rasululllah SAW bersabda “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).

5. Mencegah Rasa Bosan Pada Allah di Dalam Hati Seorang Hamba yang Lemah.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Al-Mahlabi mengatakan Nabi Dawud Alaihissallam mengistirahatkan dirinya dengan tidur pada awal malam lalu ia bangun pada waktu di mana Allah menyeru, ‘Adakah orang yang meminta?, niscaya akan Aku berikan permintaannya!’ lalu ia meneruskan lagi tidurnya pada malam yang tersisa sekedar untuk dapat beristirahat dari lelahnya melakukan shalat Tahajjud. Tidur terakhir inilah yang dilakukan pada waktu Sahur. Metode seperti ini lebih dicintai Allah karena bersikap sayang terhadap jiwa yang dikhawatirkan akan merasa bosan (jika dibebani dengan beban yang berat,-ed) dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah tidak akan pernah merasa bosan sampai kalian sendiri yang akan merasa bosan.

6. Jalan memperoleh Rahmat Allah SWT.
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-nya?…” [Az-Zumar/39: 9].

7. Akan dicintai oleh seluruh orang sholeh dan makhluk-Nya.
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari).

Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".

Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”.

8. Membawa cahaya pada wajah dan hati pendiri sholat tahajud.
Hasan Al-Basri ra ditanya oleh seseorang, "Mengapa orang yang bertahajud di waktu malam memiliki muka yang bagus?". Hasan Basri menjawab: "Karena mereka menyendiri bersama Tuhan-nya pada malam hari, kemudian Ar-Rahman memberikan kepada mereka sebagian dari cahaya-Nya." (Al-Maqrizi, Mukhtasar Qiyaamallail).

Yazid ar-Riqasyi berkata, “Shalat malam akan menjadi cahaya bagi seorang mukmin pada hari Kiamat kelak dan cahaya itu akan berjalan dari depan dan belakangnya. Sedangkan puasa seorang hamba akan menjauhkannya dari panasnya Neraka Sa’ir.” Lihat as-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298).

9. Membuat diri terlihat tampan dan cantik.
Terkait dengan ini pula, Imam Ibnul Qayyim pernah berkata: "Sesungguhnya sholat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya. Sebagian istri memperbanyak melaksanakan sholat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, ‘Sholat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang bila wajah kami menjadi lebih bagus".

Nabi menjelaskan dalam sebuah hadist “ bahwa orang yang melaksanakan sholat tahajud akan wajahnya akan terlihat atampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Syuraik berkata, “Barangsiapa yang banyak shalatnya di malam hari, maka wajahnya akan tampak indah di siang hari.” Lihat al-Kaamil karya Ibnu ‘Adi, (II/526).

10. Menjadikan Bijaksana dan Lisan Mengatakan Kata-Kata Penuh Hikmah dan Diberikan Pemahaman Agama.
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Al-Furqan 25: 63-64).

Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".

Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”.

11. Menenangkan hati.
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.” [Baca Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah oleh Ibnul Qayyim (hal. 278)].

12. Sebagai Bentuk Syukur Seorang Hamba.
Diriwayatkan Aisyah R.A, ia berkata : “Nabi SAW mengerjakan shalat malam hingga bengkak kedua telapak kaki beliau,lalu aku katakan kepada beliau,’Mengapa engkau melakukan seperti ini, ya Rosulullah, padahal dosamu yang lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah? ‘Beliau menjawab,’Apakah aku tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur?” (HR Bukhori VIII/449 dan Muslim 2819 dan 2820).

13. Mengimplementasikan Sholat Sunnah Rasulullah SAW yang paling utama dan paling dicintai.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa pada) bulan Allah yang mulia (Muharram) dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”.

Rasulullah SAW bersabda: “Sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i).

Rasulullah SAW bersabda: “Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Dawud Alaihissallam dan puasa yang paling dicintai Allah juga puasa Nabi Dawud Alaihissallam. Beliau tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam serta berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR Bukhori hadits nomor 3420).

‘Abdullah bin Qais mengatakan, bahwa ‘Aisyah Radhiyallahun anhuma berkata: “Janganlah kalian meninggalkan shalat malam karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sakit atau malas, beliau shalat dalam keadaan duduk.” [HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab Qiyaamil Lail, (hadits no. 1307)].

14. Digolongkan sebagai seorang hamba yang selalu berdzikir.
Bersabda Nabi SAW : “Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud).

15. Digolongkan sebagai hamba yang bertakwa dan berbuat kebaikan.
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).

16. Menjadi sebaik-baik hamba Allah SWT.
Ibnu Hajar berkata: “Yang menjadi dalil dari masalah ini adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.’ Kalimat ini mengindikasikan bahwa orang yang melakukan shalat malam adalah orang yang baik.”.

Ia berkata lagi, “Hadits ini menunjukkan bahwa shalat malam bisa menjauhkan orang dari adzab.” (HR. Al-Bukhari).

17. Mendapatkan tempat yang tinggi dan terpuji di sisi Allah SWT.
Ath-Thibi berkata: “Demi hidupku, sungguh, seandainya tidak ada keutamaan dalam melakukan shalat Tahajjud selain pada firman Allah: “Dan pada sebagian malam hari bershalat ta-hajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengang-katmu ke tempat yang terpuji.” [Al-Israa’/17: 79].

18. Memperoleh berbagai kemuliaan.
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".

Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”

Dalam riwayat yang lain, dikatakan bahwa Jibril pernah berkata kepada Rasulullah Saw: "Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain".(Silsilah Al-Hadis Ash-Shahihah).

“Bila Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat kelak, maka datang sang penyeru lalu memanggil dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, ‘Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapatkan kemuliaan!’ Kemudian penyeru itu kembali seraya berkata, ‘Hendaknya orang-orang yang ‘lambungnya jauh dari tempat tidur’ bangkit, lalu mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam al-Musnadul Kabiir).

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata, “Kemulian seseorang terletak pada shalatnya di malam hari dan sikapnya menjauhi apa yang ada pada tangan orang lain.” (Kitab Mukhtashar Qiyaamil Lail).

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra. bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya: “Orang-orang yang paling mulia dari umatku ialah mereka para pembawa Al-Qur’an dan orang-orang yang senantiasa sholat di malam hari.”.

19. Memperoleh Kewibawaan
Rasulullah SAW bersabda “Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan).

Wahab bin Munabih berkata, “Shalat di waktu malam akan menjadikan orang yang rendah kedudukannya, mulia, dan orang yang hina, berwibawa. Sedangkan puasa di siang hari akan mengekang seseorang dari dorongan syahwatnya. Tidak ada istirahat bagi seorang mukmin tanpa masuk Surga.” (Kitab as-Shalaatu wat Tahajjud hal 299).

20. Satu Rakaat Sama Dengan 10 Rakaat di Siang Hari.
Dari Ya’la bin ‘Atha’ ia meriwayatkan dari bibinya Salma, bahwa ia berkata, “‘Amr bin al-‘Ash berkata, ‘Wahai Salma, shalat satu raka’at di waktu malam sama dengan shalat sepuluh raka’at di waktu siang.” (ash-Shalaah wat Tahajjud oleh Ibnu al-Khirath hal 298).

Kamis, 11 Oktober 2018

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Perkenalkan nama saya Leni Anggraeni.Saya lahir di Ciamis Jawa Barat tanggal 05 Juni 2003.Saya sekolah di SMP N 1 Panumbangan kelas IX- G. Saya tinggal di Sukamanah, Sukakerta.Saya anak ke-1 dari 2 bersaudara.

Kerajinan dari Bahan Keras Alami

Cara Membuat Lampu Tidur dari Bambu   Bambu adalah tanaman yang bisa tumbuh secara liar di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Biasa...